Jumat, 20 Maret 2009

PARTAI BULAN BINTANG

1 komentar

 Ketua Umum M.S. Kaban
 Sekretaris Jenderal Sahar Hassan

 Ideologi Islam


Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai politik Indonesia yang berasaskan Islam dan menganggap dirinya sebagai partai penerus Masyumi yang pernah jaya di masa Orde Lama. Partai Bulan Bintang didirikan pada 17 Juli 1998. Partai ini telah ikut pemilu selama dua kali yaitu pada Pemilu tahun 1999 dan 2004. Partai pada pemilu 2004 memenangkan suara sebesar 2.970.487 pemilih (2,62%) dan mendapatkan 11 kursi di DPR. Partai ini sebelumnya diketuai oleh Yusril Ihza Mahendra, tokoh yang pernah menjabat Menteri Sekretaris Kabinet di massa Presiden SBY. Berikutnya MS Kaban dipilih sebagai ketua umum pada 1 Mei 2005. MS Kaban sendiri adalah Menteri Kehutanan di Kabinet Indonesia Bersatu.

VISI

DENGAN berpegang teguh pada aqidah dan tuntunan agama Islam sebagai khittah, persyarikatan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia berdasarkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sejahtera lahir dan batin, adil dan makmur yang merata serta maju, berkhidmat dan bertanggung jawab bagi kepentingan rakyat, bangsa dan negaranya dengan penuh ampunan dan ridha Allah SWT.

 
Jl. Raya Pasar Minggu KM 18 No. 1B 
Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp : (021) 79180765
Fax : (021) 79180734
http://www.pbb-info.com/

1 komentar:

inu kencana says:
26 Juni 2010 pukul 21.03

banyak orang mengatakan pada saya bahwa kalau masuk partai bulan bintang maka saya akan kalah namun tujuan saya bukan untuk kalah atau menang, saya hanya ingin menjelaskan bahwa dengan syariat islam maka saya akan menyampaikan bahwa al quran adalah sumber ilmu termasuk ilmu politik, sehingga dengan kampanye dari mesjid ke mesjid saya tidak mengeluarkan uang untuk kampanye, bahkan honor ceramah saya belikan pada buku sehingga saya sudah siap untuk kalah
sekarang tampak bahwa rakyat Indonesia tidak menyukai partai agama terutama agama Islam, tidak menyukai kejujuran dan partai itu terlempar, lalau apakah kita harus berubah menjadi licik dengan kekalahan, pertanyaan itu bernada hedonis dan materialistik karena berbeda niat, sementara rasul saya mengajarkan Innama a'malu bin niat, jadi nita harus lah Allah
INU KENCANA SYAFIIE

Posting Komentar