Kamis, 26 Februari 2009

Batik Yang Tergerus Zaman

0 komentar

Saatnya memulai perubahan dengan mencintai produk Budaya dalam negeri.

I LOVE BATIK 

I LOVE INDONESIA

Kebudayaan Indonesia kaya akan keanekaragaman Budaya, dimana kita mempunyai lebih dari spuluh ribu pulau. Berdasar dari itu kebudayaan berbeda dari wilayah ke wilayah lainnya.

Sebut saja Batik dari Jawa, Songket dari Sumatra, Sasirangan dari Kalimantan, kain Tenun dari Sulawesi dan banyak lagi kebudayaan lainnya, ini hanya sebagian kecil dari eloknya kenekaragaman budaya Indonesia.

Dalam Tulisan ini saya ingin menekankan akan Batik yang kian waktu kian tergerus zaman.

Dulu Batik menjadi primadona, tetapi seakan perkembangan zaman anak -  anak remaja kini mulai melupakan produk dalam negeri, dan memilih gaun dibandingkan kebaya.

Padahal Kebaya bila disandingkan dengan batik akan menimbulkan keeksotisan dan anggun. Dalam hal ini saya setuju dengan Bang Aji Notonegroho yang ingin melestarikan batik untuk menjadi gaun yang disegani bukan hanya di negeri sendiri tetapi dinegeri orang.

Bila ditinjau dari sejarahnya batik bermula pada kerajaan jawa terdahulu, Yang pada waktu itu Batik hanya diproduksi di keraton - keraton untuk dikenakan pada raja dan ratu maupun bangsawan.

Dan lambat laun dikerjakan oleh ibu - ibu untuk dikerjakan sebagai mata pencarian.

Nah apalagi maslah untuk kita - kita untuk mencintai dan menggunakan Produk dalam negeri dalam aktivitas sehari - hari.

Jangan biarkan produk Budaya kita dicaplok negara tetangga.

Seperti halnya negara tetangga kita Malaysia yang mengakui Batik merupakan kebudayaan mereka, 

dan belum lagi bila bermunculan batik - batik buatan Cina. Meskipun harga lebih murah tetapi kwalitas siapa yang mau menjamin.

Nah bila kita sudah tau betapa beharganya budaya kita untk kita wariskan kepada anak cucu kita..

Sekali lagi "Mari Kita Mencintai Produk dalam Negeri"

0 komentar:

Posting Komentar