Minggu, 23 Januari 2011

Floating Market this is it..

5 komentar


Setelah sekian tahun saya tidak berwisata di pasar terapung Kuin, Banjarmasin Kalsel, kira-kira waktu SD klo gak salah terakher kesana. Kebetulan teman-teman Alumni SMA 1 Banjarmasin mengajak saya untuk gabung bersama mereka. Ya bisa dibiloang wisata sambil reuni plus hunting landscape pasar terapung. Mumpung liburan enak kalo wisata sambil jeprat-jepret. Berkumpul subuh hari di depan dermaga yang bersebrangan dengan masjid Sultan Suriansyah tampak kelotok (sebutan warga setempat untuk perahu yang bermesin) sudah menanti para wisatawan dan membawanya berwisata air Pasar terapung. Bukan hanya kami yang ingin berwisata disana akan tetapi banyak wisatawan laen yang antusias berwisata disana. Sepanjang perjalanan naik klotok kita dapat meliat aktivitas masyarakat setempat pada pagi hari, ada yang mandi dan ada yang bersiap-siap mencari ikan di sungai. Sesampainya dipasar terapung, alangkah terkejutnya kami, yang kami temukan disana tidak yang kami bayangkan, setidaknya berbeda apa yang ada pada ingatan saya akan pasar terapung beberapa tahun yang lalu, yanag ada kini hanya beberapa jukung (sebutan perahu tradisonal warga setempat) dan klotok yang berseliweran berbeda jauh dengan dahulu yang saya ingat masih banyak jukung ataupun klotok yang berjejer disana. Alangkah miris hati ini melihat apa yang saya lihat. Mungkin karna era modern yang membawa perubahan terhadap warga setempat yang pada dulunya orientasi ke air, sekarang berpindah orientasi ke darat. Selayaknya pemerintah khususnya departemen Wisata dan Budaya daerah dapat bertindak sehingga pasar terapung yang kita banggakan ini dapat terjaga. Dan tidak mengalami kemunduran, jangan salahkan bila beberapa tahun kedepan kita tak dapat menemukan lagi pasar terapung jika tak ada niatan pemerintah untuk mempertahankan pasar terapung.
Berikut gan foto-foto yang bisa saya abadikan..maklum masih newbi^^ jadi gak begitu bagus..
But its so fun gan.. Jangan takut untuk dating ke Pasar Terapung :D

5 komentar:

bayyu says:
24 Januari 2011 pukul 01.13

pertamax gan..
izin nge read dulu..

Haris Zaky Mubarak says:
1 Februari 2011 pukul 13.02

JAS MERAH

Anggar says:
1 Februari 2011 pukul 19.32

Thanks gan yg dah mampir,,
keep blogging..
^^

raekyo says:
8 Februari 2011 pukul 23.49

Sunyi pasar wahene.. Trakhir ps SMA kesana..

Anonim says:
22 April 2011 pukul 11.25

tahun lalu kesana, baru pertama kali, namun karena ditemani warga lokal,jadi saya mendapatkan info yg detail dari mereka. betapa berubahnya kondisi saat ini dibandingkan dahulu kala.
Utamanya karena pencemaran, limbah dan sampah yg jatuh ke sungai.
Sebenarnya ada siklus alami yg terjadi di sungai itu, seperti toilet(tempat buang air) yg berada dipinggir sungai yg dikelilingi oleh orang yg mandi,mencuci baju,menggosok gigi. Meskipun tepat berada di tengah orang2x yg beraktivitas itu, kotoran yg kita buang di sungai langsung di"bersih"kan oleh ikan2 yg ada disana (lupa namanya apa). Kurang hebat apa coba? ada pengurai alami yg bisa dibilang "otomatis".
Lalu saya membeli dan memakan rambutan, kulitnya yg dibuang langsung dilempar begitu saja ke sungai. (mungkin akan dimakan/diurai juga oleh ikan disitu,karena termasuk sampah organik). Ini sedikit contoh saja.

Beberapa saat yg lalu saya melihat di televisi,ttg sungai kapuas/apalah lupa, terjadi juga hal yg sama, karena limbah pabrik,maka airnya menjadi tercemar,bahkan menimbulkan gatal2.

Sungguh sedih melihat perkembangan di negeri kita. Kita sbg masyarakat adalah komponen utama yg harus sadar akan lingkungan. Dan juga bantuan aparat kepolisian/hukum untuk memberikan sanksi yg tegas jika ada pelanggaran (limbah dan sampah), PEMDA setempat yg memperhatikan Lingkungan hidup,pabrik2 yg menghasilkan limbah di tertibkan (jangan kalah dengan uang tutup mulut,soalnya limbah itu ADA DI DEPAN MATA! BOHONG kalau mereka jawab tidak tau!)

Saya hanya warga jakarta yg gondok melihat warga yg tidak sadar,Pemerintahan yg tidak tanggap/berlagak peduli tapi tidak ada tindakan.

Posting Komentar